Oleh : Jiki Ramdani
“ini paman yuga” ayah memperkenalkan paman yuga ke aku, “cepat beri salam kepada paman yuga”. Lalu aku mencium tangan paman yuga, paman yuga mengelus-ngelus kepalaku “ salam perkenalan paman yuga, nama ku zakky shabiladev, usia ku sekarang sudah 7 tahun” kata aku.
Paman yuga tersenyum “ halo adik zakky yang manis, ermm kamu lucu banget si, paman senang punya keponakan seperti adik zakky” paman yuga mengeluarkan sebatang coklat lalu menyodorkannya kearah aku “ paman yuga punya coklat, ini buat adik zakky agar adik zakky tambah lebih manis seperti coklat”. Aku tersenyum malu-malu dan mengambil coklat itu.
“anakmu manis, lucu dan pintar” kata paman yuga kepada ayah
“ngomong-ngomong tentang anak, dimana anak mu, bukankah kamu punya anak laki-laki, kalo tidak salah namanya..nan..nan.nando”
Paman yuga menundukkan kepalanya, dengan tatapan mata apa adaya, paman yuga menjawab
“dia sudah meninggal 3 bulan yang lalu karena sakit tifus”
Ayah lalu diam begitu mendengar jawaban paman yuga, ayah menepuk pundak paman yuga
“berat memang kalo orang yang kita cintai itu pergi, aku yakin kamu lelaki yang kuat” lalu ayah mengacungkan 2 jempol sambil berkata “ SEMANGAT…SEMANGAT”
Paman yuga adalah kakak ayah aku, dia sudah menikah tapi baru mempunyai anak setelah 5 tahun menikah, anak paman yuga meninggal dunia dalam usia 3 tahun, namanya nando, nando lucu sekali, aku pernah memeluk dan mencibut pipi nando kecil, namun sayang sekarang nando sudah tidak ada lagi, aku selalu teringat akan wajah nando yang lucu itu, kata-kata yang selalu diucapkan nando yang masih aku ingat adalah “ PA PA LI PO PA PA LI PO” dan nando kecil selalu memanggil aku popo zassi, maklumlah lidah anak kecil masih belum sempurna betul.
***
Hari ini paman yuga mengajak aku jalan-jalan, paman yuga mengajak aku ke taman, disana aku dan paman yuga bermain-main. Ternyata paman yuga itu sangat baik dan penyayang, berkali-kali kepala aku selalu diusap-usapnya, tapi sayang paman yuga kehilangan anak semata wayangnya. Dan aku tahu ketika paman yuga memeluk aku, paman yuga sedang merindukan nando, anaknya yang lucu itu.
“senyuman adik kecil zakky yang lucu ini membuat paman jadi gemes, paman ingin mencubit zakky, boleh ?”
Hidungku dicubit oleh paman yuga kemudian kepala aku diusap-usapnya berkali-kali
“jejejejejejejejejejejejejejejejejejejejejejejejejeje” kata aku sambil berputar-putar
“lo, apa tu, kok jejejejeje, apa sih artinya.ermmm?
“tidak tahu, zakky Cuma jejejejejejeje saja”
“la, zakky ini ada-ada saja…sini biar paman cium kepala zakky yang cute ini”
Aku lalu menghindar dan menutup kedua mataku dengan kedua jari-jemariku
“dari tadi paman yuga kenapa sih mencium kepala aku terus?”
“karena kamu itu lucu”
“memangnya kalo zakky lucu jadi abang pengen cium zakky ya”
Paman yuga tersenyum “ iya anak manis, zakky ku sayang mau jadi anak paman yuga gak?”
Aku lalu berfikir-fikir sejenak “ kan zakky kan sudah punya ayah, masa zakky punya ayah dua”
“bagus dong, berarti banyak orang yang sayang sama zakky”
Aku dan paman yuga tersenyum, sore harinya kami pulang kerumah, paman yuga mengantar aku sampai pintu depan rumah.
***
Tiba-tiba tanpa sengaja aku menjatuhkan gelas mug ayah, aku belum pernah menjatuhkan gelas mug ayah, aku membungkukkan badan untuk memungut pecahan-pecahan gelas mug itu, aku jadi rindu ayah, ayah sekarang sedang sibuk bekerja dikantor. Setelah membereskan pecahan gelas itu lalu aku menelpon ayah
“ayah, zakky rindu sekali sama ayah, ayah cepat pulang ya, okeh okeh okeh, pulang bawa kue rasa strawberi yah..okeh okeh”
“iya pangeran kecilku zakky yang lucu, nanti ayah akan belikan apa yang zakky mau, sudah dulu ya, ayah mau bekerja dulu…muahhhhhhhhhhhhhhh muahhhhhhhhhhhhhhh ayah sayang sama zakky ku” ayah menciumku lewat suara telepon, terbalas sudah rinduku kepada ayah.
Siang ini aku tidur dikamar sendirian, didalam mimpi aku bertemu ayah, ibu dan kakak arif
“zakky kemari..ayo kemari..kemari” lalu aku berlari menuju ayah, ibu dan kakak arif tetapi semakin aku berlari menuju mereka, mereka semakin lama semakin menjauh menjauh dan menjauh, hanya amar-samar suara yang aku dengar, mereka memanggil-manggil namaku berkali-kali” ZAKKY ZAKKY ZAKKY ZAKKY ZAKKY ZAKKY ZAKKY”
Lalu tiba-tiba ayah muncul dan memeluk aku kemudian mencium kening aku, tiba-tiba ayah terbang ke atas awan sambil melambaikan tangannya. Aku berusaha mengejar ayah tetapi tidak bisa, ayah terbang jauh sekali
Keringat dikepalaku terus saja mengalir dengan amat derasnya lalu aku menjerit memanggil nama ayah. “AYAHHHHHHHHH AYAHHHHHHH AYAHHHHHH” tanpa sadar aku menangis, perasaanku begitu aneh, aku merasa akan kehilangan sesuatu, gelisah fikiranku saat ini.
***
Pada jam 4 lewat 7 menit sore hari aku berlari ke ruang tengah rumah untuk mengangkat telefon, jantungku berdetak sangat kencang sekali.
“zakky, ini paman yuga, zakky siap-siap ya, ganti baju nanti paman langsung jemput zakky” kata paman yuga, dalam hatiku bertanya dan ketika aku mulai bertanya paman yuga langsung menutup telefonnya. Ada apa ini? Kenapa paman yuga tiba-tiba menyuruhku untuk siap-siap?apakah paman yuga mau mengajakku pergi jalan-jalan? Aku terus saja bertanya-tanya hingga paman yuga akhirnya tiba didepan rumah dan aku langsung masuk kedalam mobil sedannya yang berwarna hitam. Dalam perjalanan paman yuga sama sekali tidak membuka suara, aku ingin sekali bertanya tapi mulutku seakan terkunci rapat sekali. Paman yuga mamparkir mobil sedannya didepan rumah sakit palang merah Indonesia bogor.
Paman yuga memelukku kemudian aku digendongnya, paman yuga berjalan buru-buru sekali, kami memasuki pavilion demi pavilion rumah sakit, kami tiba didepan kamar mayat, sebelum paman yuga membuka pintu kamar mayat, aku merasakan tangan paman yuga gemetaran tidak menentu, pada saat itu aku masih sangat polos dan tidak tau apa-apa. Setelah menghela nafas lalu pintu kamar mayat itu dibuka, aku melihat ada sesosok mayat tertutupi kain putih. Dalam hatiku bertanya-tanya siapa orang itu? Siapa orang itu?
Paman yuga membuka kain putih yang menutupi wajah orang itu, seraut wajah yang serasa ku kenal terlihat begitu jelas dihadapan mataku, ayah…ayah…aku berulang kali memanggil nama ayah, tetapi dalam hatiku berkeyakinan bahwa ayah sedang bekerja di kantor. Aku berjalan mendekati mayat itu, dengan seksama aku mengamati baik-baik wajah mayat itu, perlahan-lahan senyuman ayah terlihat begitu jelas.
Aku diam setelah hatiku yakin bahwa mayat itu adalah ayah. Paman yuga mengangguk pelan sembari memelukku.
“itu ayahmu zakky…ayahmu meninggal dalam kecelakaan mobil” paman yuga tak mampu meneruskan kalimatnya, wajahku sudah basah oleh airmata. Aku menangis sejadi-jadinya, meraung-raung, memuntahkan seluruh airmata yang ada didalam pelukan paman yuga.
“ayah jahat…katanya mau menjaga zakky…ayah jahat..ayah jahat…” setelah berkata seperti itu aku lalu berlari menuju mayat ayah sambil mengguncang-guncangkan tubuh ayah yang kaku “ ayah bangun, ini zakky…bangun dong ayahku…ayah bangun”
Dengan bersimbah airmata aku menoleh ke arah paman yuga “ paman kenapa ayah tidak mau bangun..paman tolong bangunkan ayahku…aku kan mau main sama ayah” kataku sambil menangis.
Apa yang mau dikatakan oleh paman yuga? Paman yuga samasekali bingung tidak tahu bagaimana caranya menjelaskan hal ini kepada aku yang baru saja berusia tujuh tahun, aku melihat wajah paman yuga pucat pasi, tidak ada warna, guratan-guratan lelah tampak begitu kusut memenuhi wajah paman yuga.
Ini memang sudah suratan takdir bagi aku yang bernama zakky shabiladev, kehilangan ayah, ibu dan kakak arif yang tercinta membuat semangatku mengendur dan bahkan hilang sama sekali. Sekarang aku tinggal bersama paman yuga, paman yuga menyuruhku untuk tidak segan-segan memanggilnya ayah, wajah paman yuga memang mirip dengan ayah oleh karena itu aku mulai terbiasa memanggil paman yuga ayah. Tapi aku rindu..rindu dan teramat rindu sama ayah.
……….ayah, ibu, kakak datanglah, hantuilah kehampaanku agar kabur
ayah, ibu, kakak datanglah, usirlah kesunyian bathinku agar ramai kembali
ayah, ibu, kakak datanglah, hantuilah kesedihanku agar kesedihanku kabur dan tak kembali..