"Ibuuuuuuuuuuu wanginya masakan ibu" aku lalu turun dari pelukan ayah
aku mengerjap-ngerjapkan kedua mataku yang bulat, mulutku bergumam sesuatu, ayah dan ibu tertawa menyaksikan aku yang kegirangan menatap masakan ibu yang siap disantap.
ibu meletakkan piring kecil dihadapan aku, ayah membantu aku menambahkan dua centong nasi, ibu menambahkan ikan dan sayur mayur kedalam nasiku. sedapnya.
ketika aku hendak menyantap makanan itu tiba-tiba ayah memperingatkan sesuatu
"ingat apa yang telah ajarkan kepada zakky? kata ayah serius
aku lalu mengerti
"berdoa dulu sebelum makan" kata aku, setelah aku berdoa lalu menyantap makanan itu dengan lahapnya.
"eh..hati-hati..makan jangan terburu-buru" kata ibu
"aku ingin pintar memasak seperti ibu" aku terseyum gembira sambil mengunyah makanan yang ada didalam mulutku.
"kalo makan jangan banyak bicara" seru ayah sambil tersenyum.
selesai makan aku lalu disuruh ayah untuk segera mandi, tapi aku tidak mau.
"ah..zakky mau main dulu"
"kalo zakky belum mandi nanti siapa yang mau bermain dengan zakky, lihat teman-teman zakky, pasti semuanya terlihat cantik dan tampan, dan wangi pula" kata ayah.
ibu melototi wajahku sambil mengambarkan ekspresi wajah yang sedang marah.
"ok ok ok ok zakky mau mandi..zakky mau mandi" aku sedikit takut melihat wajah ibu, tapi dihati kecil aku, aku tertawa terkekeh-kekeh.
****
malam ini aku tidur bersama kakak aku, kakak aku memang agak sedikit nakal, dia selalu menakut-nakuti aku dengan menyamar sebagai hantu kecil, aku selalu menjerit ketakutan lalu berlari kedalam kamar ayah dan ibu. aku datang dengan wajah penuh ketakutan dan sedikit menangis.
"uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ayah ibu ..kakak arif nakal tau, dia mau aku menangis terus, aku jadi takut, pokoknya aku mau tidur sama ayah dan ibu..uwaaaaaaaaaaaaaaaaaa" kata aku sambil menangis meronta-ronta.
ayah menyernyitkan kedua alisnya. ibu menatapku dengan tatapan penuh arti.
"zakky ini umurnya berapa tahun sih?" tanya ayah kepada aku.
"enam tahun"jawan aku
"itu tandanya zakky tidak boleh tidur sama ayah dan ibu lagi, zakky sudah besar, zakky harus mandiri, kalo zakky mau jadi anak ayah, zakky harus ikuti kata-kata ayah.
" aku lalu memotong kata-kata ayah." tapi kan aku takut, kalo kakak arif berubah menjadi hantu sungguhan bagaimana?"aku lalu menangis lagi.
ibu mengusap-ngusap kepala aku, membela aku. dipeluknya aku erat-erat.
"zakky boleh tidur sama ibu hanya malam ini saja yah. ok"
aku lalu mengangkat tangan aku sambil membentuk huruf V dengan kedua jari-jemariku.
ayah lalu mengendong aku. diciumnya kepala aku sambil berkata." wah wah anak ayah ini ternyata masih bayi..ermmmmm...tapi zakky ini lucu juga..janji yah malam ini adalah malam terakhir zakky tidur sama ayah dan ibu...ermmmmmmmm mana kata kata "ok"
"ok" punya zakky itu..ayah ingin dengar"ayah terseyum.
aku pun terseyum sambil mengatakan " OK ..OK..OK.."
ayah dan ibu tertawa terbahak-bahak.
"cepat tidur anakku yang tersayang"
malam ini adalah malam yang terindah yang pernah aku alami. aku tidur bersama ayah dan ibu. ini adalah malam yang tak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. firasatku selalu mengatakan bahwa aku akan kehilangan orang yang amat aku cintai, aku buang jauh-jauh firasat buruk ku itu. aku berharap aku selamanya bisa seperti ini.
****
"ha ha ha ha ha ha zakky zakky zakky masih kecil payah, dasar penakut..
" arif tiba-tiba berkata seperti itu, tentu saja kata-kata arif itu membuat aku menjadi marah. tapi aku tahu aku sudah berjanji sama ayah bahwa aku tidak boleh menangis lagi. aku lalu membalas kata-kata kakak arif itu" biarkan saja, yang penting zakky disayang oleh ayah dan ibu" aku menggerak-gerakkan mulutku.
arif lalu mencubit aku setelah itu dia lari keluar. cubitan kakak arif memang dahsyat sampai-sampai tangan aku memerah, aku tak tahan lalu menangis.
"uwawawawawawawaaaawa"
tangisan aku membuat ayah dan ibu geram. ibu mendatangi aku sambil bertanya keheranan
"menangis lagi..zakky kan sudah berjanji tidak akan menangis lagi"
aku menunjukkan tangan aku yang memerah kearah ibu
"aku dicubit oleh kakak, sakit..uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
ayah berdehem dari dalam kamar
"siapa sih yang sedang meanangis itu, erm ayah tahu pasti si kecil zakky "
aku lalu berhenti menangis. ibu mengusap wajah ku yang basah kuyup oleh airmata
"zakky ini sudah besar kok masih saja menangis"
"kan zakky terluka" kata aku polos
ibu mencoba mengamati tangan aku itu. dilihatnya berkali-kali
"mana ada luka, ini cuma memerah..zakky ini ada-ada saja"
aku lalu tertawa ibu pun tertawa.
*****
hari minggu sudah tiba. biasanya aku suka menonton film-film kartun seperti doraemon, casper dan lain-lain. aku selalu duduk didepan televisi tanpa ada yang boleh mengganggu aku, termasuk kakak arif yang selalu mengganti channel tv-nya. aku sudah tahu kakak arif sedang berjalan kearah aku dengan cara diam-diam. dia ingin merebut remote televisi dari tangan aku. aku buru-buru mendekap remote itu.
"ha...mana remote itu..sekarang giliran kakak yang menonton televisi"
"tidak boleh..ini kan film kesukaan aku..."
"film kartun tidak berkualitas...kakak mau menonton satria baja hitam..kamen raider..hiattttttttttttttt..kakak mau jadi pahlwan seperti itu"
aku lalu mengikuti gaya kakak aku itu
"aku juga mau jadi mamen raidel"
"tidak boleh ..zakky jadi doraemon saja..doraemon kan lucu seperti zakky"
aku lalu mengeluarkan jurus-jurus sakti, tanpa sengaja jurus-jurus sakti aku itu mengenai kepala kakak, kakak tak terima lalu membalas jurus-jurus sakti itu. kami akhirnya beradu jurus-jurus sakti. pertarungan kami itu sangat sengit dan dahsyat. aku menarik baju kakak, lalu kakak menarik kedua tangan aku. pertarungan itu menimbulkan suara gaduh, tanpa sengaja vas bunga yang berada diatas meja menjadi pecah terkena tendangan maut aku.
aku lalu sempoyongan hingga pada akhirnya kaki aku terkena pecahan vas bunga itu.
aku menjerit sekuat-kuatnya, darah segar mengalir dengan deras dari kaki ku. kakak arif lalu berlari memberitahukan ibu
"ibu ..ibu ..ibu.. zakky berdarah..dia berdarah banyak sekali"
mendengar laporan dari arif itu, ibu langsung bergegas menemui zakky.
zakky menangis sambil menahan rasa sakit, ibu dengan cekatan langsung mengobati luka itu, secepat kilat kaki zakky sudah dibungkus kain perban. aku terus saja menangis.
"dasar anak nakal..zakky memang nakal...arif juga nakal...kalian jangan bermain-main diruangan..sudah ibu bilang berkali-kali..kalian memang nakal"
lalu ibu membawa aku kedalam kamar, aku disuruh berbaring dan tidak boleh bergerak.
sore harinya begitu ayah pulang dari kantor, ayah langsung memarahi aku, bukannya disayang-sayang, aku malah kena marah ayah.
"zakky memang nakal..ayah tak mau mencium pipi zakky lagi.."
aku lalu menangis " uwaaaaaaaa maafkan zakky, zakky tadi cuma main-main jadi pahlawan mamen raidel saja...zakky kan tidak sengaja..uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
ayah mengusap kepala aku, seraya berkata
"ya sudah lah...ayah mau mencium zakky yang nakal ini...ermmmmmm kasian zakky..."
"uwaaaaaaaaaa sakit"
aku mengerjap-ngerjapkan kedua mataku yang bulat, mulutku bergumam sesuatu, ayah dan ibu tertawa menyaksikan aku yang kegirangan menatap masakan ibu yang siap disantap.
ibu meletakkan piring kecil dihadapan aku, ayah membantu aku menambahkan dua centong nasi, ibu menambahkan ikan dan sayur mayur kedalam nasiku. sedapnya.
ketika aku hendak menyantap makanan itu tiba-tiba ayah memperingatkan sesuatu
"ingat apa yang telah ajarkan kepada zakky? kata ayah serius
aku lalu mengerti
"berdoa dulu sebelum makan" kata aku, setelah aku berdoa lalu menyantap makanan itu dengan lahapnya.
"eh..hati-hati..makan jangan terburu-buru" kata ibu
"aku ingin pintar memasak seperti ibu" aku terseyum gembira sambil mengunyah makanan yang ada didalam mulutku.
"kalo makan jangan banyak bicara" seru ayah sambil tersenyum.
selesai makan aku lalu disuruh ayah untuk segera mandi, tapi aku tidak mau.
"ah..zakky mau main dulu"
"kalo zakky belum mandi nanti siapa yang mau bermain dengan zakky, lihat teman-teman zakky, pasti semuanya terlihat cantik dan tampan, dan wangi pula" kata ayah.
ibu melototi wajahku sambil mengambarkan ekspresi wajah yang sedang marah.
"ok ok ok ok zakky mau mandi..zakky mau mandi" aku sedikit takut melihat wajah ibu, tapi dihati kecil aku, aku tertawa terkekeh-kekeh.
****
malam ini aku tidur bersama kakak aku, kakak aku memang agak sedikit nakal, dia selalu menakut-nakuti aku dengan menyamar sebagai hantu kecil, aku selalu menjerit ketakutan lalu berlari kedalam kamar ayah dan ibu. aku datang dengan wajah penuh ketakutan dan sedikit menangis.
"uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ayah ibu ..kakak arif nakal tau, dia mau aku menangis terus, aku jadi takut, pokoknya aku mau tidur sama ayah dan ibu..uwaaaaaaaaaaaaaaaaaa" kata aku sambil menangis meronta-ronta.
ayah menyernyitkan kedua alisnya. ibu menatapku dengan tatapan penuh arti.
"zakky ini umurnya berapa tahun sih?" tanya ayah kepada aku.
"enam tahun"jawan aku
"itu tandanya zakky tidak boleh tidur sama ayah dan ibu lagi, zakky sudah besar, zakky harus mandiri, kalo zakky mau jadi anak ayah, zakky harus ikuti kata-kata ayah.
" aku lalu memotong kata-kata ayah." tapi kan aku takut, kalo kakak arif berubah menjadi hantu sungguhan bagaimana?"aku lalu menangis lagi.
ibu mengusap-ngusap kepala aku, membela aku. dipeluknya aku erat-erat.
"zakky boleh tidur sama ibu hanya malam ini saja yah. ok"
aku lalu mengangkat tangan aku sambil membentuk huruf V dengan kedua jari-jemariku.
ayah lalu mengendong aku. diciumnya kepala aku sambil berkata." wah wah anak ayah ini ternyata masih bayi..ermmmmm...tapi zakky ini lucu juga..janji yah malam ini adalah malam terakhir zakky tidur sama ayah dan ibu...ermmmmmmmm mana kata kata "ok"
"ok" punya zakky itu..ayah ingin dengar"ayah terseyum.
aku pun terseyum sambil mengatakan " OK ..OK..OK.."
ayah dan ibu tertawa terbahak-bahak.
"cepat tidur anakku yang tersayang"
malam ini adalah malam yang terindah yang pernah aku alami. aku tidur bersama ayah dan ibu. ini adalah malam yang tak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. firasatku selalu mengatakan bahwa aku akan kehilangan orang yang amat aku cintai, aku buang jauh-jauh firasat buruk ku itu. aku berharap aku selamanya bisa seperti ini.
****
"ha ha ha ha ha ha zakky zakky zakky masih kecil payah, dasar penakut..
" arif tiba-tiba berkata seperti itu, tentu saja kata-kata arif itu membuat aku menjadi marah. tapi aku tahu aku sudah berjanji sama ayah bahwa aku tidak boleh menangis lagi. aku lalu membalas kata-kata kakak arif itu" biarkan saja, yang penting zakky disayang oleh ayah dan ibu" aku menggerak-gerakkan mulutku.
arif lalu mencubit aku setelah itu dia lari keluar. cubitan kakak arif memang dahsyat sampai-sampai tangan aku memerah, aku tak tahan lalu menangis.
"uwawawawawawawaaaawa"
tangisan aku membuat ayah dan ibu geram. ibu mendatangi aku sambil bertanya keheranan
"menangis lagi..zakky kan sudah berjanji tidak akan menangis lagi"
aku menunjukkan tangan aku yang memerah kearah ibu
"aku dicubit oleh kakak, sakit..uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
ayah berdehem dari dalam kamar
"siapa sih yang sedang meanangis itu, erm ayah tahu pasti si kecil zakky "
aku lalu berhenti menangis. ibu mengusap wajah ku yang basah kuyup oleh airmata
"zakky ini sudah besar kok masih saja menangis"
"kan zakky terluka" kata aku polos
ibu mencoba mengamati tangan aku itu. dilihatnya berkali-kali
"mana ada luka, ini cuma memerah..zakky ini ada-ada saja"
aku lalu tertawa ibu pun tertawa.
*****
hari minggu sudah tiba. biasanya aku suka menonton film-film kartun seperti doraemon, casper dan lain-lain. aku selalu duduk didepan televisi tanpa ada yang boleh mengganggu aku, termasuk kakak arif yang selalu mengganti channel tv-nya. aku sudah tahu kakak arif sedang berjalan kearah aku dengan cara diam-diam. dia ingin merebut remote televisi dari tangan aku. aku buru-buru mendekap remote itu.
"ha...mana remote itu..sekarang giliran kakak yang menonton televisi"
"tidak boleh..ini kan film kesukaan aku..."
"film kartun tidak berkualitas...kakak mau menonton satria baja hitam..kamen raider..hiattttttttttttttt..kakak mau jadi pahlwan seperti itu"
aku lalu mengikuti gaya kakak aku itu
"aku juga mau jadi mamen raidel"
"tidak boleh ..zakky jadi doraemon saja..doraemon kan lucu seperti zakky"
aku lalu mengeluarkan jurus-jurus sakti, tanpa sengaja jurus-jurus sakti aku itu mengenai kepala kakak, kakak tak terima lalu membalas jurus-jurus sakti itu. kami akhirnya beradu jurus-jurus sakti. pertarungan kami itu sangat sengit dan dahsyat. aku menarik baju kakak, lalu kakak menarik kedua tangan aku. pertarungan itu menimbulkan suara gaduh, tanpa sengaja vas bunga yang berada diatas meja menjadi pecah terkena tendangan maut aku.
aku lalu sempoyongan hingga pada akhirnya kaki aku terkena pecahan vas bunga itu.
aku menjerit sekuat-kuatnya, darah segar mengalir dengan deras dari kaki ku. kakak arif lalu berlari memberitahukan ibu
"ibu ..ibu ..ibu.. zakky berdarah..dia berdarah banyak sekali"
mendengar laporan dari arif itu, ibu langsung bergegas menemui zakky.
zakky menangis sambil menahan rasa sakit, ibu dengan cekatan langsung mengobati luka itu, secepat kilat kaki zakky sudah dibungkus kain perban. aku terus saja menangis.
"dasar anak nakal..zakky memang nakal...arif juga nakal...kalian jangan bermain-main diruangan..sudah ibu bilang berkali-kali..kalian memang nakal"
lalu ibu membawa aku kedalam kamar, aku disuruh berbaring dan tidak boleh bergerak.
sore harinya begitu ayah pulang dari kantor, ayah langsung memarahi aku, bukannya disayang-sayang, aku malah kena marah ayah.
"zakky memang nakal..ayah tak mau mencium pipi zakky lagi.."
aku lalu menangis " uwaaaaaaaa maafkan zakky, zakky tadi cuma main-main jadi pahlawan mamen raidel saja...zakky kan tidak sengaja..uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
ayah mengusap kepala aku, seraya berkata
"ya sudah lah...ayah mau mencium zakky yang nakal ini...ermmmmmm kasian zakky..."
"uwaaaaaaaaaa sakit"
Posting Komentar