dibulan maret aku melihat pohon randu, bila berbuah membuat aku takjub. rantingnya menggores lingkaran di hati, kulit terkelupas angin berjumpa dgn merah. tapi aku kecewa dengan ombak yang menipuku, meninggalkan kerang yang aku bawa dari kamarku. aku hampir setengah gila karena terlalu lelah menggulung lautan. mulut dan hati cuma tertawa. memang benar kata hatiku, tapi ranting sudah terlanjur memahat sajak ombak didalam lambung dan diantara ujung tulang rusukku. aku menipu dia hingga dia cemas setengah matang, karena dia pantas menggunakan mahkota yang aku buat dari jerami. tapi aku selalu mempertanyakan wujud dia, hingga air liurku menetes seperti seekor anjing gila. jangan pernah mempermainkan raja, nanti aku bisa membunuhmu dengan mataku yang tajam. sadisnya aku tapi aku suka.. jadi lucu setengah matang sekarang dia mewujud dan berani berkata, kemunculannya sempat membuat aku panik tapi itu sama sekali tak akan pernah bisa menumbuhkan pohon randu yang aku anggap sudah tumbang...kemunculannya sama sekali tidak membuat aku panik.. terkesan biasa biasa saja.. ( jiki ramdani. 24 desember 2009)
Posting Komentar