jiki ramdani blog
Hari ini ayah mengajak aku, ibu dan kakak arif pergi jalan-jalan kesebuah tempat yang masih ayah rahasiakan, sebelum aku pergi aku memasukan ikan warna-warni yang mati dan yang masih hidup kedalam kotak ikan kecil, dengan perasaan sedih aku memandangi ikan warna-warni itu.
"aku akan membawamu serta, aku ingin kalian tinggal disuatu tempat, jika aku melihat sungai atau kolam maka aku akan memasukan kalian kedalam kolam atau sungai itu, kalian jangan menggangap aku akan membuang kalian, kalian adalah ikan warna-warniku yang terbaik dan tersayang, aku takut kalo kalian tinggal sama aku nanti akan menggaggu pertumbuhan kalian, lihat itu, kawan-kawan kalian yang lainnya mati karena aku tidak begitu memperhatikannya, kalian jangan membenci aku ya, aku sayang sangat sama kalian tau, selamanya kalian akan selalu ada dihatiku wahai ikan warna-warniku yang tersayang" setelah berkata seperti itu, aku menangis, aku melihat dengan seksama ikan warna-warni itu berlarian dengan sedih.
"zakky cepat keluar dari kamarmu, kita sudah menunggumu didalam mobil, kita akan segera berangkat" teriak ayah dari dalam mobil. aku langsung bergegas menemui mereka keluar, aku langsung masuk kedalam mobil, aku duduk dibelakang bersama kakak arif.
"hei zakky apa yang kau bawa itu?"tanya kakak arif sambil menatap kotak ikan warna-warni aku.
"ini ikan warna-warni"jawab aku dengan nada sedikit sedih
"mereka juga ikut dibawa?"
aku hanya mengagguk pelan tanpa berkata sepatah apapun.
mobil melaju dengan cepat, didalam perjalanan aku tertidur, berkali-kali kakak arif membangunkan aku" lah kenapa ni, kok tidur, bangun zakky bangun....lihat pemandangannya indah sekali"arif menyentuh kaca mobil sambil menunjuk kearah depan."lihat ada laut..itu laut zakky..itu laut"kata arif dengan penuh kegirangan.
aku mengucek-ngucek kedua mataku mencoba melihat apa yang dikatakan oleh arif" mana..."
"itu"
"uwaaaa yeyeyeyeyeyey laut" aku berteriak kegirangan, aku senang sekali.
ayah tertawa " ermmmm zakky suka laut ya"
aku menggangguk pelan
ibu menoleh kebelakang sambil berkata" ingat jangan mandi dilaut ya"
aku terkejut mendengar ibu berkata seperti itu, aku memelas untuk meminta izin agar diijinkan mandi dilaut
"yah ibu , mana bisa seperti itu, kaki terasa gatal jika tidak mandi, boleh ya bu, please,please, please, please" pintaku kepada ibu dengan harapan bisa diijinkan mandi dilaut oleh ibu.
"tidak bisa...nanti kalo zakky tenggelam dilaut bagaimana?"
"tapi kan aku akan hati-hati, nanti ada kakak arif yang temani aku mandi disana" aku lalu menoleh kearah kakak arif
"apa?mandi dilaut..aku tidak mau ah..zakky sendiri saja yang mandi dilaut"
aku tiba-tiba marah sendiri, aku menutup wajah aku dengan kain.
"zakky boleh mandi dilaut kok, nanti ayah yang akan temani zakky mandi dilaut"kata ayah.
aku lalu berteriak kencang sekali"horeeeeeee aku akan mandi dilaut bersama ayah..yeyeyeyeyeye....aku akan mandi dilaut..aku akan mandi dilaut..yeyeyeyeyeyeye"
mobil bergerak sangat cepat sekali, tanpa terasa mobil akan menuju pantai, aku dan arif tak henti-hentinya memandangi laut dari dalam mobil, aku sudah tidak sabar ingin mandi dilaut.
akhirnya mobil berhenti dibibir pantai, aku langsung membuka pintu mobil, tak lupa aku membawa kotak yang berisi ikan warna-warni itu.
"zakky apa yang kau bawa itu?"tanya ayah.
"ikan warna-warni"
"mereka ikut dibawa juga yah"
"iya..zakky ingin memasukan mereka kedalam laut boleh tak ?"
"ermmmmmm boleh"
ayah mencium pipi aku sekali.
lalu kami menggelar tikar diatas pasir, ibu mempersiapkan makanan dan minuman, betapa lezatnya makanan dan minuman itu, aku membantu ibu membawa makanan untuk disimpan diatas tikar.
"ibu aku mau ke kesana, melihat laut dari dekat boleh tidak?"
"hati-hati yah"
"ok"
aku lalu pergi ketepi pantai untuk menyaksikan laut dari arah dekat, angin laut bertiup sangat kencang, ombak menggulung-gulung dengan dahsyatnya, burung walet terbang melayang dengan riang mereka bersiul-siulan, aku senang sekali, aku mengeluarkan ikan warna-warni itu dari dalam kotak, satu persatu aku mengeluarkan mereka.
dari kejauhan ayah melambaikan tangannya dan kemudian ayah mendekati aku sambil berlari
"wah zakky sedang apa sih?"tanya ayah
"zakky sedang melepas mereka kealam bebas"
ayah membantu aku melepas ikan itu, ada yang hidup dan ada juga yang mati, aku memeluk ayah, "zakky pasti meridukan mereka"kata aku sedih. ayah mengusap kepala aku pelan-pelan.
"kita mandi disana yuk"
lalu aku dan ayah mandi ditepi pantai, ayah memegangi aku sambil mebawa aku ketengah laut, aku gemetaran, aku sedikit takut sebenarnya, aku menutup mata "ayah aku takut sekali"
"jangan takut kan ada ayah"
aku gemetaran ketakutan, aku memegangi tangan ayah erat-erat. ayah berusaha membujuk aku agar tidak takut.
"wahhhh ayah dan zakky lagi mandi dilaut yah...aku mau juga ah"kata arif, arif dengan cepat berenang dan mendekati kami, maklum lah arif itu sudah cukup besar jadi dia berani berenang. ayah, arif dan aku mandi dan berenang bersama dilaut, kami bermain disana, lama sekali. dari kejauhan ibu berteriak memanggil kami" cepat kemari, sudah waktunya kalian makan, jangan terlalu lama berenang dilaut"teriak ibu dari kejauhan.
lalu kami bergegas menemui ibu, aku melihat begitu banyak sekali makanan yang ada, aku jadi bingung mau makan apa karena aku suka semuanya. kami makan dengan lahapnya hingga tak ada yang tersisa.
sore harinya kami mempersiapkan diri untuk pulang kerumah, sebelum pulang aku mendekati laut sambil berkata" ikan warna-warniku, aku akan selalu merindukan kalian, jaga diri ya, aku akan merindukan kalian, aku akan sangat merindukan kalian, selamat tinggal ikan warna-warniku yang tersayang" aku membalikkan badan lalu masuk kedalam mobil, mesin mobil dihidupkan lalu mobil bergerak perlahan-lahan. tak henti-hentinya aku memandangi pemandangan laut yang semakin lama semakin jauh dari pandangan mataku.
dalam perjalanan menuju pulang hujan turun dengan amat derasnya, perlahan-lahan kabut tipis menyebar hingga ayah kebingungan, ayah berusaha menerobos gumpalan kabut itu, ayah tidak mengira bahwa didepan itu ada sebuah mobil yang sedang diparkir, karena kaca depan mobil tak terlihat akhirnya ayah menabrak mobil itu.
****
aku tidak ingat apa yang terjadi berikutnya, aku merasa entah berada dimana, semua tampak gelap dan kosong, kepalaku terasa sakit sekali, aku mencoba membuka kedua mataku perlahan-lahan, aku melihat cahaya lampu yang begitu terang, cahaya lampu itu menyilaukan pandangan mataku, setelah beberapa saat kemudian baru aku sadar bahwa aku tengah berada didalam rumah sakit, kepalaku diperban sangat tebal, lengan kiriku diperban, aku lalu terkejut, dengan sisa-sisa kekuatan yang aku punya aku bangkit dari tempat tidurku untuk mencari tahu dimana ayah, ibu dan kakak arif. aku merasa takut sekali. aku menemui ayah, baju ayah penuh dengan darah, kepala ayah diperban. ayah memberitahukan aku bahwa kakak arif telah meninggal dunia, kakak arif mengeluarkan banyak darah, stok darah dirumah sakit tidak mencukupi hingga kakak arif tak kuat dan meninggal dunia. aku sedih sekali, aku benar-benar ingin menjerit, aku ingin menangis dan mengeluarkan semua airmata yang ada didalam mataku ini, aku lemas sekali. aku lalu bertanya" ayah ibu tidak apa-apakan? ibu pasti baik-baik saja kan?"tanya aku sambil berurai airmata. ayah hanya diam, ayah menggeleng-gelengkan kepala" entah lah, ibu sedang koma, keadaan ibu sangat kritis, zakky berdoa saja ya, ayah tidak bisa berkata apa-apa sama zakky, ayah sedang sedih, ayah kehilangan putra ayah yang pertama, arif kenapa kamu harus meninggal sih"kedua mata ayah menitikkan airmata, aku memeluk ayah erat-erat.
hari itu adalah permulaan dari lembaran kisah sedihku yang mendalam.
esok, entahlah apa yang akan terjadi?
0 Responses

Posting Komentar