jiki ramdani blog
hari ini langit tampak begitu mendung, aku melihat awan dilangit tampak menghitam. mungkinkah ini pertanda akan turun hujan? aku merasakan desiran angin yang berhembus begitu menyejukkan, terasa hingga kedalam pinggiran tulang-belulangku. aku bangun dari tidurku, aku menguap berkali-kali, aku berjalan ke arah akuarium ikan warna-warni yang aku letakkan didalam kamarku. betapa terkejutnya aku begitu melihat beberapa ekor ikan warna-warniku mati, hanya tersisa satu dua saja yang masih hidup. aku membulatkan kedua mataku yang bulat mencoba untuk meyakinkan bahwa apa yang aku lihat itu tidak benar, tubuhku terasa lemas. aku mendekati akuarium ikan warna-warni itu, aku menyentuh kaca akuarium itu sambil menunjuk kearah salah satu ikan kesayangan aku, si belang hitam dan si merah, mereka mati, mereka diam tak bergerak. aku sangat sedih lalu aku berlari kedalam gudang, duduk disudut tembok sambil memeluk kedua lututku. aku menangis sambil menahan isak tangis agar semua orang tidak tahu bahwa aku sedang menangis, aku tertunduk, airmataku terus saja berjatuhan, bagai air hujan yang turun begitu derasnya.
"zakky, acara televisi kesayanganmu sudah dimulai, lihat film kartun doraemonmu itu sudah dimulai" teriak ayah dari ruang keluarga.
biasanya begitu ayah memberitahukan bahwa film doraemon sudah dimulai aku langsung datang dengan tergesa-gesa, tunggu punya tunggu, ayah jadi penasaran ingin mencari zakky, tak seperti biasanya zakky absen dalam menonton film doraemon. ayah masuk kedalam kamar zakky" zakky, film doraemon kesayanganmu itu sudah dimulai, kenapa zakky belum juga keluar sih, dimana sih zakky sekarang, ayah tahu pasti zakky sedang mengumpat yah" ayahmengedarkan pandangan matanya kesegala penjuru kamar zakky, ayah mencari zakky didalam lemari baju, dibawah tempat tidur. hingga pandangan matanya tertuju kepada akuarium ikan warna-warni itu ayah terkejut, ayah mengamati ikan warna-warni itu dengan seksama"pasti zakky sedang menangis disuatu tempat" kata ayah, ayah langsung berlari mencari zakky, seluruh ruangan rumah sudah ayah masuki, cuma gudang belakang saja yang belum ayah masuki, ayah lalu masuk kedalam gudang belakang, ayah berjalan perlahan, samar-samar ayah mendengar suara zakky yang sedang menangis tersedu, suara tangis yang tertahan.
ayah mendapati zakky sedang duduk disudut tembok, kepala zakky menunduk. ayah mencoba berjalan pelan agar tidak megejutkan zakky, ayah membungkukkan badan lalu duduk didepan zakkky" ayah mengerti kenapa zakky menangis"kata ayah.
aku langsung mengangkat wajahku, dipeluknya ayah erat-erat, aku menangis sekuat-kuatnya didalam pelukan ayah. aku menangis lama sekali hingga baju kemeja ayah basah oleh air mata aku, ayah sesekali menciumi kedia pipiku yang basah bersimbah airmata.
"anak ayah yang tersayang jangan menangis dong, ayah juga jadi ikut sedih, sudah ya jangan menangis terus, ayah jadi sedih juga tau"
"uwaaaa uwaaaa uwaaaa zakky kehilangan ikan warna-warni zakky yang paling zakky sayangi, zakky sedih sangat, zakky benar-benar berduka, zakky kehilangan sangat "
"zakky jangan menangis sebegitunya ah, semua yang hidup pasti akan mati, zakky harus merelakan ikan warna-warni itu, ikan warna-warni itu juga sayang sangat sama zakky, sudah ya jangan menangis lagi, malu dong sama teman-teman zakky, zakky masih menangis kan zakky sudah besar sekarang"
aku terus menangis didalam pelukan ayah sekuat-kuatnya, ayah menggendong aku, ibu yang melihat aku tampak keheranan terlebih kakak arif
"waduh sikecil zakky menangis lagi ya, kalo setiap hari zakky menangis nanti seisi rumah ini akan kebanjiran" kata arif.
ibu mengusap kepala aku"kenapa sih zakky ?"tanya ibu kepada aku.
aku masih tetap menangis didalam pelukan ayah, ayah lalu menjawab pertanyaan ibu" ikan kesayangan zakky sebagian ada yang mati, zakky sangat sedih sekali, tuh lihat zakky menangis sampai membasahi baju ayah"
"zakky ini kalo menangis kuat sekali yah, sudah..sudah ..jangan menangis lagi..nanti baju ayah bisa basah kuyup" seru ibu.
" eh dengar tidak kata-kata ibu itu...zakky sudah dong jangan menangis terus, ayah jadi ingin menangis juga tau, ermmmm kalo zakky menangis terus nanti ayah tidak akan mengajak zakky jalan-jalan" kata ayah.
aku lalu berhenti menangis, wajah aku benar-benar basah oleh airmata, ibu menyeka wajahku dengan kain, ayah membereskan rambutku yang kusut. aku ditaruh diatas sofa, ayah mencium pipi aku sekali " nah kalo begini kan zakky jadi manis, wajah zakky basah kuyup, mana senyuman zakky yang manis itu, ayah ingin lihat?"pinta ayah lembut
aku mencoba mengembangakn seulas senyuman manis, ayah dan ibu tersenyum begitu melihat aku. kakak arif malah tertawa " ha ha ha ha ha ha zakky mirip seperti doraemon"
"iya, mirip juga sih" ayah menyambung kata-kata arif
"ermmm, iya mirip sekali"ibu ikut melanjutkan kata-kata ayah.
aku lalu menangis sambil berteriak" uwaa uwaa uwaa doraemonkan seekor robot kucing ajaib, dia punya kepala yang bulat, tubuh yang bulat..aku tidak mau disamakan dengan doraemon..uwaa uwaa uwaa uwaa uwaa kalian jahat uwaa uwaa uwaa uwaa" kata aku sambil menangis tersedu-sedu.
"ya ampun zakky malah menangis lagi, arif, ibu dan ayah cuma bercanda tau. zakky ini kuat sekali yah kalo menangis tuh, ermmm sayang zakky jangan menangis lagi dong."bujuk ayah.
arif malah menertawakan aku dari belakang punggung ibu.
***
by: jiki ramdani
jiki ramdani blog
malam harinya aku terkena demam, ibu sibuk menjaga aku yang terus saja menangis, aku tertidur tetapi mengigau. ibu mengompress kepala aku dengan handuk kecil yang telah dibasahi oleh air hangat, seluruh tubuh aku terasa begitu panas dan juga dingin. aku menangis terus semalaman. ayah menatap wajah aku yang sedang tertidur" kasian zakky, ayah sayang sama zakky, zakky cepat sembuh yah, kalo seperti ini ayah jadi khawatir tau" sesekali ayah mencium pipi dan kening aku"muah, muah, anak ayah sudah besar sekarang, cepat besar ya sayang" ayah memeluk aku.
"tubuh zakky panas sekali"kata ayah.
ibu mengelap kening aku yang penuh dengan keringan dingin
"zakky ini tadi sore main hujan-hujanan, ibu sudah mewanti-wanti pasti zakky main hujan-hujanan, dia itu nakal tapi lucu. kalo melihat zakky main hujan-hujannan sambil lari-lari ibu jadi bahagia karena dia bisa tertawa lepas, senyuman dia itu membuat ibu gemas. tapi zakky ini mudah sekali sakit, tubuh zakky sangat lemah, ibu jadi khawatir sekali" ibu menyandarkan kepalanya kebahu ayah, ayah terseyum lalu katanya" iya, kalo zakky main hujan-hujanan dia tampak begitu manis sekali, apalagi kalo dia lari-lari sambil main lumpur tanah, ..ayah jadi ingat sewaktu pertama kali zakky main hujan-hujanan, waktu itu zakky baru berusia 3 tahun, zakky sangat takut sekali melihat hujan, zakky selalu mengumpat dibelakang punggung ayah atau zakky selalu minta digendong, pernah suatu kali ayah mengajak dia main hujan-hujannan, begitu air hujan membasahi kepalanya zakky langsung menangis , dia lucu sekali, lalu ayah mengajak dia main lumpur tanah, zakky juga takut menyentuh tanah, setelah ayah membuatkan sebuah bangunan kecil dari lumpur tanah zakky jadi tidak takut lagi, malah kalo zakky melihat air hujan zakky jadi selalu ingin main hujan-hujanan..zakky itu lucu sekali..selalu membuat kita khwatir dengan kenakalan yang khasnya itu" ayah terseyum lembut, sesekali ayah mencium pipi aku. aku sedang tertidur pulas sekali, aku mengigau, meracau sesuatu" tangkap, tangkap belalang itu jangan sampai terbang..uwaaaaaaaaaa ada kupu-kupu..wah banyak sekali kupu-kupu itu" kata aku sambil tertidur, keringat terus saja mengalir dengan deras dari seluruh tubuh aku.
"zakky ini kalo tertidur suka bicara sendiri, kalo dia mengigau dan meracau, selalu yang diucapkannya itu belalang dan kupu-kupu, pasti dia sangat suka hewan-hewan itu" kata ayah
ibu lalu memotong kata-kata ayah" zakky itu sukanya pada ikan warni-warni, ayah ingat tidak sewaktu hari ulang tahun zakky kemarin, dia meminta ikan warna-warni sebagai hadiahnya"
ayah tertawa " oh iya ya..dia itu sukanya sama ikan warna-warni, begitu ayah membelikan ikan warna-warni dia langsung happy..melompat-lompat kesana-kemari.." ayah lalu berfikir sejenak, lalu meneruskan kata-katanya" bagaimana kalo minggu depan kita jalan-jalan ke laut saja, kita memancing ikan, zakky dan arif pasti suka"
malam semakin larut tetapi ayah dan ibu tidak bisa tidur, ayah dan ibu menjaga zakky sampai shubuh tiba.
****
ayam berkokok kencang sekali tanda pagi telah tiba. setelah mandi ayah langsung bergegas kekamar zakky, ayah menyentuh kepala zakky untuk memastikan apakah demamnya sudah sembuh, kepalanya masih sedikit hangat. ayah membangunkan zakky pelan-pelan" zakky sayang bangun dong, sudah pagi nih, ayah ingin melihat wajah zakky yang lucu itu"
pelan-pelan aku membuka kedua mata aku, aku melihat wajah ayah yang sedang tersenyum kearah aku, aku mencoba tersenyum" ayah selamat pagi ayahku"
"selamat pagi anakku yang tersayang" jawab ayah.
ayah mengajakku untuk segera sarapan pagi, dimeja makan arif dan ibu sudah menanti.
"anak ibu sudah sembuh belum sih?"tanya ibu ke aku.
"si zakky kecil nakal sudah sembuh belum sih?" kata arif sambil mengikuti kata-kata ibu.
aku membulatkan kedua mata aku, aku menatap ke arah kakak arif" sudah, zakky sudah sembuh wahai kakak arif ku yang nakal juga" kata aku sambil tertawa kearah arif.
"sudah-sudah kalian jangan bercanda terus, nanti ayah takut kalian malah bertengkar,sekarang kalian makan yah yang banyak, kalian harus sehat dan kuat"kata ayah.
aku dan arif berlomba menyantap makanan yang ada dimeja makan. ayah berdehem " ehem hem kalian ini kenapa sih ,makan harus hati-hati jangan cepat-cepat, seperti sedang berlomba makan saja" tambah ayah.
"zakky makan sayur yah..arif juga jangan makan ayam goreng terus, arif harus makan sayur"
"aku tidak mau, aku tidak suka sayur, aku mau makan ayam goreng saja" kata arif sambil memakan ayam goreng.
"pokoknya kalian berdua harus makan sayur" ayah menambahkan sayur bayam kedalam piring aku dan arif. aku dan arif terpaksa memakan sayur itu meski sebenarnya kami tidak suka makan sayur bayam.
arif mengambil ayam sayap ayam goreng, aku langsung marah " itu punya aku, aku suka sayap ayam goreng, pokoknya aku mau sayap ikan goreng itu" kata aku.
arif tidak mempedulikan aku, dia malah memakan sayap ayam goreng itu.
aku menangis " aku mau sayap ayam goreng itu..aku mau sayap ayam goreng itu"
"zakky jangan seperti itu, makan yang mana saja, makan tidak boleh pilih-pilih, lihat dipiring masih banyak ayam goreng" ayah menunjukkan ayam goreng itu, dipiring yang tersisa cuma kepala, dan kaki ayam goreng. aku lalu menagis " zakky kan suka sayap ayam goreng, zakky tidak mau makan kaki dan kepala ayam goreng, pokoknya zakky mau sayap ayam goreng"
"zakky, kita ini sedang makan. jangan bertingkah seperti itu, ayah tidak suka" bentak ayah kepada aku, aku lalu diam sambil memakan makanan itu.

by: jiki ramdani
jiki ramdani blog
sudah 3 minggu aku terbaring dikamar tidurku karena luka akibat dari terkena pecahan vas bunga, selama 3 minggu itu aku tidak bisa bergerak,tidak bisa berbuat apa-apa. untunglah pada minggu ketiga berikutnya luka ku itu sembuh, lukanya sudah mengering dan perban yang membungkus kakiku bisa dibuka. aku senang sekali karena aku bisa bermain lagi. ayah dan ibu memperingatkan aku berkali-kali agar selalu hati-hati kalo aku bermain.
hari ini hujan turun dengan derasnya, aku melihat kearah jarum jam, jam menunjukkan pukul 2 siang,tapi langit sudah tampak gelap gulita, melihat derasnya air hujan aku jadi ingin pergi keluar untuk bermain air hujan, berlari-lari ditengah air hujan dan bermain lumpur tanah bersama teman-teman. aku membuka jendela kamarku pelan-pelan,diluar tampak anak-anak seusiaku tengah bermain hujan-hujanan,mereka tampak begitu asyik bermain. aku lalu berteriak kearah mereka " teman-teman bolehkah aku ikut bermain" teriakku kepada mereka. mereka mengangguk, melambaikan tangan kearah aku sambil berteriak " zakky cepat temani kami bermain, mari kita main lumpur tanah,kita buat istana kerajaan".
aku sudah tidak sabar lagi ingin segera pergi keluar, tapi tiba-tiba aku teringat akan ayah dan ibu,dalam hatiku bertanya"apakah mereka mengijinkan aku bermain hujan-hujannan, pasti aku tidak boleh bermain" kata aku dalam hati. aku lalu berfikir-fikir sejenak untuk mencari cara agar bisa keluar, kemudian aku mengamati keadaan dalam rumah,aku melihat ibu tengah tidur pulas didalam kamar,arif tengah bermain kapal-kapalan didalam kamarnya, syukurlah keadaan aman. tanpa fikir panjang lagi aku langsung pergi keluar. begitu air hujan membasahi kepala dan seluruh tubuhku, aku merasakan air hujan begitu dingin tetapi aku senang sekali. aku bergabung bersama teman-teman, berlari-lari kesana-kesini, bermain lumpur tanah. betapa senang hatiku pada saat itu, aku tertawa bersama teman-teman.
"mari kita membuat istana lumpur tanah" ajak anto kepada aku dan semua teman-teman yang lain.
lalu kami membuat istana lumpur tanah namun karena hujan turun dengan amat derasnya jadi istana lumpur tanah milik kami menjadi hancur, tetapi kami tidak kecewa justeru kami merasa senang.

ibu bangun dari tidurnya lalu bergegas pergi kekamar zakky
"zakky kamu sedang apa,cepat keluar..temankan ibu masak yuk" ibu membuka pintu kamar aku,didalam kamar ibu tidak menemukan aku. ibu lalu pergi kekamar arif tetapi didalam kamar arif ibu tidak menemukan aku. ibu mencari keseluruh ruangan kamarrumah. begitu ibu tiba diruang tamu, ibu melihat pintu rumah terbuka sedikit, ibu menghampiri pintu itu lalu menutupnya kembali. dalam hati ibu jadi teringat akan zakky" mungkin zakky main keluar, dia pasti main hujan-hujannan" kata ibu.
ibu mengambil payung besar lalu pergi keluar mencari aku.

ibu berteriak-teriak sambil memanggil-manggil nama aku "zakky..zakky..zakky"
aku yang tengah asyik bermain lumpur dikejutkan oleh rafka " itu ibumu memanggil"
"aku tidak mendengarnya"jawab aku.
rafka mencoba meyakinkan aku "aku dengar suara ibu kamu memanggil-manggil nama kamu"
dari kejauhan aku melihat ibu tengah menengok kekanan dan kekiri, sesekali aku mendengar suara ibu memanggil nama aku, semakin lama semakin terdengar jelas meski suara gemuruh air hujan berpacu dengan suara ibu.
"ayo kita lari" ajak aku
"kenapa kita harus lari?" tanya rafael keheranan
"kalo ibu aku tahu nanti aku kena pukul,pasti kalian juga kena pukul ibu kalian" kata aku menjelaskan.
kami semua buru-buru berlari tetapi sayang ibu mengetahui kami, ibu mengejar kami dari kejauhan sambil berteriak " hei anak-anak...zakky mau lari kemana kamu...awas yah nanti kalo ibu berhasil menangkap kamu...ibu pasti akan menghukum kamu"
aku dan kawan-kawan aku berlari dan terus berlari, karena tidak hati-hati akhirnya aku terpeleset jatuh ketanah, "aduh" kata aku, kulitku sedikit tergores oleh kayu tajam yang runcing, kaki ku berdarah lagi, aku menahan rasa sakit itu lalu berdiri tetapi aku tidak bisa, aku merasa sakit sekali.
ibu akhirnya menemukan aku, ibu melihat aku yang sedang menangis menahan rasa perih, ibu menghembuskan nafasnya pelan-pelan" zakky memang anak nakal, sudah ibu bilang jangan main hujan-hujanan zakky malah main hujan-hujanan, jadi begini jadinya, baru juga zakky sembuh dari luka malah terluka lagi....cepat pulang..kalo ayah tahu..ayah pasti bisa memarahi zakky" kata ibu sambil terus memarahi aku, aku tidak bisa berdiri, ibu memapah aku dan kemudian menggendong aku, aku menangis pelan menahan rasa perih yang terus merayapi kaki aku.
setiba dirumah aku lalu dibawa kekamar mandi untuk dibersihkan dari segala kotoran lumpur tanah yang menempel ditubuh aku, setelah bersih aku disuruh berbaring di sofa, ibu mengobati luka aku, aku berkali-kali menjerit karena luka ini begitu serius, aku sungguh tak kuat menahannya.
"sakit ibu..aduh..sakit sekali..sakit sekali" kata aku sambil menangis.
arif berdiri didepan aku, dia menatap aku, lalu katanya" zakky sih main tidak ajak kakak arif, jadi begini nih jadinya, kalo zakky main sama kakak kan kakak bisa menjaga zakky" arif tertawa.
ibu melototi arif " kalian berdua tetap tidak boleh main hujan-hujanan lagi, arif juga kalo main hujan-hujanan lagi nanti ibu dan ayah akan menghukum kalian berdua" bentak ibu serius.
sejam kemudian ayah pulang dari kerja, ayah mendengar suara tangisan aku dari luar, ayah lalu berkata" ermmmmm anak kecil itu menangis lagi yah..katanya sudah berjanji tidak akan menangis lagi, kenapa sih zakky ini selalu menangis terus, ayah jadi heran deh" ayah membuka jas hujan yang melekat dari tubuhnya, baju kemeja ayah sedikit basah, ibu membantu membawa tas ayah kedalam kamar.
ayah memandangi aku dengan tatapan menyeramkan, aku mencoba menutupi wajahku dengan kedua telapak tangan aku. ayah menggeleng-gelengkan kepala." pasti zakky ini habis main hujan-hujannan yah" ayah mencoba menyentuh kedua tangan aku yang dingin, aku masih tetap menutupi wajah aku, ayah menarik tangan aku " ayah ingin melihat wajah zakky yang nakal itu"
aku diam tak menjawab kata-kata ayah dan masih tetap tidak mau membuka wajah aku.
"zakky takut sama ayah yah, zakky ayah tidak akan memarahi zakky kalo zakky tidak nakal, nah kalo sudah seperti ini lalu siapa yang direpotkan, kalo zakky demam bagaimana, ibu dan ayah yang sibuk merawat zakky,tahulah kalo zakky demam ayah dan ibu tidak bisa tidur" begitu ayah melihat kakiku diperban, ayah langsung terkejut, dilihatnya kaki aku dengan seksama" baru juga sembuh zakky malah terluka lagi" kata ayah. ayah mendekati aku lalu mencium pipi aku, aku masih tetap menutupi wajah aku dengan kedua telapak tangan aku.
"anak ayah yang tersayang ini ternyata nakal, zakky sayang sama ayah tidak sih? kalo sayang kenapa selalu membuat ayah dan ibu cemas dan khawatir. zakky zakky zakky" ujar ayah, aku mencoba menatap ayah, aku menangis sedu sedan "uwaaaaaaaaaaaaaaaa zakky sayang sangat sama ayah dan ibu" aku menyeka pipiku yang basah. arif tiba-tiba datang dan berkata " kalo zakky sayang juga tak sama kakak arif yang baik ini" arif tertawa terkekkeh-kekeh. aku menatap arif sekilas lalu memalingkan wajah " zakky tidak sayang sama kakak arif karena kakak arif selalu mencubit aku, kakak arif juga kalo makan kueh selalu sendiri dan tak mau bagi sama zakky." kata aku
tiba-tiba ayah berkata" zakky tidak boleh berkata seperti itu, biar bagaimanapun juga arif adalah kakak zakky, abang zakky. zakky harus sayang sama kakak arif, coba sekarang zakky katakan kepada kakak arif bahwa zakky sayang sama kakak arif" perintah ayah.
aku sedikit malas jika mengatakan sayang sama kakak arif, aku melihat dia sedang tersenyum-senyum ke arah aku, dia menatap aku terus, aku jadi serba salah, ya sudah lah aku lalu mengatakan sayang kepada kakak arif dengan berat hati " zakky juga sayang sama kakak arif tapi kalo kakak arif mencubit aku lagi, aku tidak mau sayang lagi sama kakak arif tau."kata aku.
arif tersenyum pelan.
"kalo zakky sudah sembuh nanti ayah janji akan ajak zakky,arif dan ibu pergi jalan-jalan. sudah lama kita tidak jalan-jalan" begitu ayah mengatakan kata-kata itu, aku dan arif melompat kegirangan, aku dan arif senang mendengarnya" benarkah itu ayah, wah zakky sudah tidak sabar ingin cepat-cepat sembuh, zakky benar-benar ingin jalan-jalan lagi...uwaaaaaaaaaaaaa"kata aku dengan penuh kegirangan.
"memangnya kita mau jalan-jalan kemana sih, yah?" tanya arif.
"rahasia, nanti kalian juga akan tahu sendiri" ayah tersenyum manis.
"ye ye ye ye ye ye ibuuuuuuuuuuuuuuu kita akan jalan-jalan kesebuah tempat yang dirahsiakan oleh ayah..horeeeeeeeee" kata aku bahagia.

by : jiki ramdani
jiki ramdani blog
"Ibuuuuuuuuuuu wanginya masakan ibu" aku lalu turun dari pelukan ayah
aku mengerjap-ngerjapkan kedua mataku yang bulat, mulutku bergumam sesuatu, ayah dan ibu tertawa menyaksikan aku yang kegirangan menatap masakan ibu yang siap disantap.
ibu meletakkan piring kecil dihadapan aku, ayah membantu aku menambahkan dua centong nasi, ibu menambahkan ikan dan sayur mayur kedalam nasiku. sedapnya.
ketika aku hendak menyantap makanan itu tiba-tiba ayah memperingatkan sesuatu

"ingat apa yang telah ajarkan kepada zakky? kata ayah serius
aku lalu mengerti

"berdoa dulu sebelum makan" kata aku, setelah aku berdoa lalu menyantap makanan itu dengan lahapnya.

"eh..hati-hati..makan jangan terburu-buru" kata ibu
"aku ingin pintar memasak seperti ibu" aku terseyum gembira sambil mengunyah makanan yang ada didalam mulutku.

"kalo makan jangan banyak bicara" seru ayah sambil tersenyum.
selesai makan aku lalu disuruh ayah untuk segera mandi, tapi aku tidak mau.
"ah..zakky mau main dulu"

"kalo zakky belum mandi nanti siapa yang mau bermain dengan zakky, lihat teman-teman zakky, pasti semuanya terlihat cantik dan tampan, dan wangi pula" kata ayah.
ibu melototi wajahku sambil mengambarkan ekspresi wajah yang sedang marah.

"ok ok ok ok zakky mau mandi..zakky mau mandi" aku sedikit takut melihat wajah ibu, tapi dihati kecil aku, aku tertawa terkekeh-kekeh.
****

malam ini aku tidur bersama kakak aku, kakak aku memang agak sedikit nakal, dia selalu menakut-nakuti aku dengan menyamar sebagai hantu kecil, aku selalu menjerit ketakutan lalu berlari kedalam kamar ayah dan ibu. aku datang dengan wajah penuh ketakutan dan sedikit menangis.

"uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ayah ibu ..kakak arif nakal tau, dia mau aku menangis terus, aku jadi takut, pokoknya aku mau tidur sama ayah dan ibu..uwaaaaaaaaaaaaaaaaaa" kata aku sambil menangis meronta-ronta.
ayah menyernyitkan kedua alisnya. ibu menatapku dengan tatapan penuh arti.

"zakky ini umurnya berapa tahun sih?" tanya ayah kepada aku.
"enam tahun"jawan aku

"itu tandanya zakky tidak boleh tidur sama ayah dan ibu lagi, zakky sudah besar, zakky harus mandiri, kalo zakky mau jadi anak ayah, zakky harus ikuti kata-kata ayah.

" aku lalu memotong kata-kata ayah." tapi kan aku takut, kalo kakak arif berubah menjadi hantu sungguhan bagaimana?"aku lalu menangis lagi.
ibu mengusap-ngusap kepala aku, membela aku. dipeluknya aku erat-erat.

"zakky boleh tidur sama ibu hanya malam ini saja yah. ok"

aku lalu mengangkat tangan aku sambil membentuk huruf V dengan kedua jari-jemariku.
ayah lalu mengendong aku. diciumnya kepala aku sambil berkata." wah wah anak ayah ini ternyata masih bayi..ermmmmm...tapi zakky ini lucu juga..janji yah malam ini adalah malam terakhir zakky tidur sama ayah dan ibu...ermmmmmmmm mana kata kata "ok"

"ok" punya zakky itu..ayah ingin dengar"ayah terseyum.
aku pun terseyum sambil mengatakan " OK ..OK..OK.."
ayah dan ibu tertawa terbahak-bahak.

"cepat tidur anakku yang tersayang"

malam ini adalah malam yang terindah yang pernah aku alami. aku tidur bersama ayah dan ibu. ini adalah malam yang tak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. firasatku selalu mengatakan bahwa aku akan kehilangan orang yang amat aku cintai, aku buang jauh-jauh firasat buruk ku itu. aku berharap aku selamanya bisa seperti ini.

****
"ha ha ha ha ha ha zakky zakky zakky masih kecil payah, dasar penakut..

" arif tiba-tiba berkata seperti itu, tentu saja kata-kata arif itu membuat aku menjadi marah. tapi aku tahu aku sudah berjanji sama ayah bahwa aku tidak boleh menangis lagi. aku lalu membalas kata-kata kakak arif itu" biarkan saja, yang penting zakky disayang oleh ayah dan ibu" aku menggerak-gerakkan mulutku.
arif lalu mencubit aku setelah itu dia lari keluar. cubitan kakak arif memang dahsyat sampai-sampai tangan aku memerah, aku tak tahan lalu menangis.

"uwawawawawawawaaaawa"
tangisan aku membuat ayah dan ibu geram. ibu mendatangi aku sambil bertanya keheranan

"menangis lagi..zakky kan sudah berjanji tidak akan menangis lagi"

aku menunjukkan tangan aku yang memerah kearah ibu
"aku dicubit oleh kakak, sakit..uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
ayah berdehem dari dalam kamar

"siapa sih yang sedang meanangis itu, erm ayah tahu pasti si kecil zakky "
aku lalu berhenti menangis. ibu mengusap wajah ku yang basah kuyup oleh airmata

"zakky ini sudah besar kok masih saja menangis"

"kan zakky terluka" kata aku polos
ibu mencoba mengamati tangan aku itu. dilihatnya berkali-kali

"mana ada luka, ini cuma memerah..zakky ini ada-ada saja"
aku lalu tertawa ibu pun tertawa.

*****
hari minggu sudah tiba. biasanya aku suka menonton film-film kartun seperti doraemon, casper dan lain-lain. aku selalu duduk didepan televisi tanpa ada yang boleh mengganggu aku, termasuk kakak arif yang selalu mengganti channel tv-nya. aku sudah tahu kakak arif sedang berjalan kearah aku dengan cara diam-diam. dia ingin merebut remote televisi dari tangan aku. aku buru-buru mendekap remote itu.

"ha...mana remote itu..sekarang giliran kakak yang menonton televisi"

"tidak boleh..ini kan film kesukaan aku..."

"film kartun tidak berkualitas...kakak mau menonton satria baja hitam..kamen raider..hiattttttttttttttt..kakak mau jadi pahlwan seperti itu"

aku lalu mengikuti gaya kakak aku itu
"aku juga mau jadi mamen raidel"

"tidak boleh ..zakky jadi doraemon saja..doraemon kan lucu seperti zakky"

aku lalu mengeluarkan jurus-jurus sakti, tanpa sengaja jurus-jurus sakti aku itu mengenai kepala kakak, kakak tak terima lalu membalas jurus-jurus sakti itu. kami akhirnya beradu jurus-jurus sakti. pertarungan kami itu sangat sengit dan dahsyat. aku menarik baju kakak, lalu kakak menarik kedua tangan aku. pertarungan itu menimbulkan suara gaduh, tanpa sengaja vas bunga yang berada diatas meja menjadi pecah terkena tendangan maut aku.

aku lalu sempoyongan hingga pada akhirnya kaki aku terkena pecahan vas bunga itu.
aku menjerit sekuat-kuatnya, darah segar mengalir dengan deras dari kaki ku. kakak arif lalu berlari memberitahukan ibu

"ibu ..ibu ..ibu.. zakky berdarah..dia berdarah banyak sekali"

mendengar laporan dari arif itu, ibu langsung bergegas menemui zakky.
zakky menangis sambil menahan rasa sakit, ibu dengan cekatan langsung mengobati luka itu, secepat kilat kaki zakky sudah dibungkus kain perban. aku terus saja menangis.

"dasar anak nakal..zakky memang nakal...arif juga nakal...kalian jangan bermain-main diruangan..sudah ibu bilang berkali-kali..kalian memang nakal"

lalu ibu membawa aku kedalam kamar, aku disuruh berbaring dan tidak boleh bergerak.
sore harinya begitu ayah pulang dari kantor, ayah langsung memarahi aku, bukannya disayang-sayang, aku malah kena marah ayah.

"zakky memang nakal..ayah tak mau mencium pipi zakky lagi.."
aku lalu menangis " uwaaaaaaaa maafkan zakky, zakky tadi cuma main-main jadi pahlawan mamen raidel saja...zakky kan tidak sengaja..uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
ayah mengusap kepala aku, seraya berkata

"ya sudah lah...ayah mau mencium zakky yang nakal ini...ermmmmmm kasian zakky..."
"uwaaaaaaaaaa sakit"
jiki ramdani blog

Film "EMAK INGIN NAIK HAJI"

Emak, wanita usia lanjut yang sabar, tulus, dan penuh kebaikan hati, seperti umat Islam lainnya, sangat ingin menunaikan ibadah haji. Sayangnya, Emak tidak memiliki biaya untuk mewujudkan keinginannya. Emak sehari-hari berjualan kue dan juga dari Zein, anaknya yang duda, penjual lukisan keliling. Walaupun Emak tahu bahwa pergi haji adalah hal yang sulit diraih, Emak tidak putus asa, dia tetap mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk disetorkan ke tabungan haji di bank. Zein, yang melihat kegigihan Emak, berusaha dengan berbagai cara untuk dapat mewujudkan keinginan Emak. Tapi, keterbatasannya sebagai penjual lukisan keliling, serta masalah-masalah yang diwarisinya dari perkawinannya yang gagal, menyebabkan Zein hampir-hampir putus asa dan nekat. Sementara, tetangga Emak yang kaya raya sudah beberapa kali menunaikan haji, apalagi pergi umroh. Di tempat lain ada orang berniat menunaikan haji hanya untuk kepentingan politik

Apakah ada jalan bagi Emak agar keinginannya terwujud? Apakah yang dilakukan Zein? Diwarnai berbagai drama yang saling jalin-berkelindan, film ini berkisah tentang ketulusan hati dan kerinduan kepada Tuhan, serta kecintaan luar biasa seorang anak kepada ibunya (http://www.21cineplex.com)

Jenis Film :
Drama
Produser :
Putut Widjanarko, Adenin Adlan
Produksi :
Mizan Productions & Smaradhana Pro
Durasi :
0

Pemain :
Atik Kanser
Reza Rahadian
Didi Petet
Niniek L. Karim
Ayu Pratiwi
Henidar Amroe
Ustad Jeffry Al Bukhori
Sutradara :
Aditya Gumay
Penulis :
Adenin Adlan
Aditya Gumay

jiki ramdani blog
by jiki ramdani

sesuatu yang baru dan yang lebih baik seringkali melupakan sesuatu yang lama
sesuatu yang baru dan yang lebih baik seringkali melupakan sesuatu yang lama
bagiku sesuatu yang baru dan sesuatu yang lama itu sama saja.
sesuatu yang lama seringkali ditinggalkan dan dijadikan ingatan sebentar saja
sesuatu yang baru dirindukan, diharapkan dan dinanti hingga rupang-rupang bosan menjelma
sesuatu yang lama tak berarti lagi, tak lagi dirindukan sekuat dulu.
sesuatu yang lama tak lagi menjadi sesuatu yang dirindukan dalam perjalanan menuju pusat syaraf otak.
seuatu yang baru dan sesuatu yang lebih baik terkadang bisa mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang entah disebut apa?
sesuatu dan sesuatu begitulah sesuatu
bagiku kau tetap sesuatu ku yang baru dan sesuatu ku yang lama.
bagiku kau tetap menjadi sesuatu yang baru meski aku sudah berjuta-juta tahun mengenalimu
bagiku kau tetap menjadi sesuatu ku yang lama dan sesuatu ku yang baru
aku apakah menjadi sesuatu yang lama atau sesuatu yang baru?
entahlah...
jiki ramdani blog
by jiki ramdani

Bagiku selingkuh itu tidak menyenangkan, bagimu entahlah.
yang aku tahu dan sedikit memberikan penegasan tetapi bukan membela
bahwa selingkuh itu bukan sesuatu kesalahan melainkan mempertegas makna kebahagiaan
atas dasar hak yang engkau miliki.
aku tidak membela engkau yang selingkuh tetapi hanya berpendapat,
pendapat-pendapat ini aku temukan dari raut dan air wajahmu yang menetes hingga ujung batu.
yang penting bagiku aku mencintaiku sepenuh hati, sepenuh air dikolam ikan.
engkau kebahagiaanku dan kesederhanaanku
aku mencintaimu dengan apa adanya
aku merindukanmu dengan apa adanya
aku menyayangimu dengan apa adanya
keberadaanmu adalah kebahagiaannku
kepergiaanmu adalah kesedihanku tapi aku rela
engkau adalah kebahagiaanku dan aku telah mempertegas kesetiaanku atas dasar hak ku untuk selalu tetap mencintaimu, merindukanmu, membencimu, menyayangimu dan mengasihimu.
dan engkau punya hak untuk mempertegas kebahagiaanmu dengan cara mencintaiku, merindukanku, membenciku, mencampakkanku, menduakanku dan bahkan meninggalkanku
dan aku tidak menyesal merindukanmu, mencintaimu dan mengasihimu
kerena cintaku itu bukan gulungan nafsu tetapi tumpukan doa dan kasih sayang
untuk kebahagiaanmu
cinta...
jiki ramdani blog
rabu jam 20:32
by jiki ramdani.

cintaku bukanlah gulungan nafsu yang membakar jiwaku dan jiwamu.
cintaku adalah salam dan doa untukmu, wahai cinta yg tercinta.
aku selalu berdoa agar engkau sehat selalu.
usaha ku untuk selalu bersamamu adalah gambaran setiaku.
jauh didalam setiap ruang hampa jantungku namamu menggema memantulkan getaran sendu hingga nadiku berdenyut merdu.
jauh dari dalam otakku, lidahku bergerak menyerukan namamu hingga dinding tempurung tengkorak kepalaku menipis dan hampir remuk.
cintaku adalah sapaan lembut untuk hatimu
cintaku bukan nafsu tetapi sepotong ayat untuk kau ingat sekarang hingga nanti.
jiki ramdani blog
rabu jam 22:25
by: jiki ramdani

antara cinta dan nafsu berjarak satu inchi, nafsu itu bukan sesuatu yang jahat tetapi sesuatu yang membelit uratmu dan uratku hingga membuat nafas terdengar sesak tetapi aku menyukainya.
memang benar aku memiliki nafsu tetapi nafsu cintaku itu merupakan bagian terkecil dari komponen cinta dan rasa.
nafsu adalah ornamen bias yang menggantung diujung kerongkonganku dan kerongkonganmu.
cintaku, memang benar ada nafsu dihatiku tetapi aku tidak membangun kesetiaanku dengan nafsu melainkan dengan kombinasi rasa, suka, sayang, rindu, bahagia, duka, tawa, sedih, luka, kecewa, marah, benci yang menghasilkan sesuatu yang menurutku itu cinta.
jiki ramdani blog
by jiki ramdani

panggil aku sayang ketika aku terbang melayang-layang
panggil aku sayang ketika aku terbayang rupamu
segurat rasa membelenggu setiap ujung tulang rusukku
nafas mentasbihkan gumaman-gumaman tak berarti...
aku ditimpa kemalangan seorang saja
aku ditimpa kemalangan dalam keyakinan yang membunuh denyut nadiku
aku cuma begini apa adanya,
See
jiki ramdani blog
jiki ramdani blog
Sad Guitar : "Fire"
23 Oktober 2009 jam 20:09
by: Jiki Ramdani

ketika api datang dan mengatakan hallo kepada ratusan sajakku, abu yang akan berbicara.
ketika api merambat naik mengenai tinta tinta hitam yang membentuk jutaan huruf, asap yang akan berbicara.
siang ini aku cuma berteduh dibawah gitar yang aku letakkan diatas pundakku.
jiki ramdani blog
Sesuatu
25 Oktober 2009 jam 11:45
by jiki ramdani

sesuatu yang bernafas, berjalan, bergerak
adalah rupang rupang mega yang berarak membentuk aksara namamu
yang tertasbihkan oleh angin yang berlalu
darahku berwarna merah terkuras untuk belajar karena menemukan sesuatu
yang dinamakan sesuatu juga
entah kapan sepoi sepoi angin berjalan lagi didepan istana sang pandita dewi
sesuatu yang menguras hati adalah sesuatu yang mengingati akan aksara namamu
sesuatu yang menguras roh adalah sesuatu yang merindukan sesuatu yang membentuk aksara namamu
jadikan dirimu dan diriku menjadi sesuatu yang tak berbentuk dan tak berwujud
jadikan dirimu sesuatu yang samar tetapi tampak oleh mata angin
dan aku menjadikan diriku menjadi sesuatu yang nyata untuk..........
untuk mengingati sesuatu dari setiap sesuatu yang masuk kedalam urat-uratku yang menempel pada tempurung tengkorak kepalaku.
jiki ramdani blog
Sajak huruf "R" : Rembulan Redup

by jiki ramdani
02 november 2009

rumput rimbun riang
rantai risau rapuhkan ragaku
rindu rapuhkan rusukku
rasakan rupamu rayapi ragaku
rasakan rasaku rayapi ragamu
redam ribut rayuan
redam risau ragaku
rebut rembulan redup redam rasa rinduku
rampas rupaku
rampas ragaku
rebut rinduku
rona rupa rembulan redup remang remang
rinduku robekkan ragaku
rapuh ragaku rebah risau

by jiki ramdani
02 november 2009
[sajak huruf "R" [ 2] : rahasia rupa rindu]

rahasiamu rahasiaku
rindumu rinduku
ringkikkan rongga ratapan rindu rapuhkan rupaku.
ratapan rindu rahasia rupa ruang ronggaku.
rindu rupamu, ringkik rayu rindu rindu.
riwayat rasaku robohkan ragu rayuanmu.
rasa rindu remukkan ronggaku
rupamu rayapi ragaku
rasa rinduku robohkan risauku.
rahasia riwayat rupa rinduku rayapi rongga rongga ragaku.
remang remang rembulan remukkan rasaku
rasa rinduku rayapi rongga rongga ragaku.